Minggu, 16 Mei 2010

REFLEKSI KISAH NOBERTO DAN CERMIN AJAIB


Apakah kalian termasuk cowok ganteng atau cewek cantik yang selalu cari pasangan berdasarkan anugerah fisik? Kalau iya, coba baca kisah berikut:

Noberto alias Berto tinggal di sebuah rumah kumuh di pinggir kota. Bukan hanya wajahnya yang jelek, kelakuan pemuda berusia 19 tahun tersebut membuatnya tidak punya teman.
Suatu siang ketika pulang dari bekerja, Berto bertemu dengan seorang gadis buta yang hendak menyebrang jalan. Karena merasa iba, Berto mendekati gadis itu kemudian membantunya menyebrang.
Rupanya gadis buta bernama Paola itu terenyuh oleh kebaikan hati Berto. Mulai saat itu, Paola Si gadis jalanan merasa jatuh cinta pada Berto dan kemudian menetap di rumah kumuh Berto dengan syarat membantu pekerjaan rumah.
Setiap pulang dari bekerja, Berto selalu menyempatkan diri bercerita pada Paola mengenai penderitaannya. Berto menganggap ia tidak punya teman karena wajahnya jelek.
Paola merasa kasihan pada pemuda yang dicintainya itu. Tanpa pikir panjang, Paola mengeluarkan barang paling berharga yang merupakan hadiah dari neneknya.
Barang itu adalah cermin ajaib berbingkai putih yang bisa membuat wajah menjadi tampan/cantik setiap kali memandangnya.
Awalnya Berto meragukan khasiat cermin ajaib itu, tetapi dicobanya juga. Setiap pagi sebelum pergi bekerja Berto bercermin selama 2 menit. Keajaiban mulai Berto rasakan di hari kedua pemakaian cermin tersebut. Ketika berjalan, semua gadis yang dilalui Berto menoleh kearahnya seakan terpana. Begitu terus di hari-hari selanjutnya.
Kini Berto mempunyai banyak teman gadis. Meskipun rumah Berto kumuh, gadis-gadis cantik yang dipacarinya masih gencar datang karena tersihir ketampanan Berto. hal tersebut lama-kelaman membuat Paola gerah. Pemuda yang dicintainya kini bersikap angkuh dan sombong. Berto terlena oleh ketampanan wajahnya sendiri
Hingga di suatu malam Paola menyusup ke kamar tidur Berto untuk mengambil kembali cermin ajaib pemberian neneknya. Ia memecahkan cermin itu sampai berkeping-keping di halaman belakang lalu membuangnya ke tempat sampah.

Keesokan harinya Berto menyadari cermin ajaib itu hilang. Karena buru-buru pergi bekerja, Berto belum mempermasalahkannya.
Perubahan yang drastis terjadi hari itu. Gadis-gadis teman kencan Berto menjauhi pemuda itu, mereka berpura-pura tidak mengenalnya. Berto mulai sadar khasiat cermin itu akan hilang sekali saja tidak dipergunakan.
Ketika pulang ke rumah, kemarahan Berto meledak-ledak. Ia menuduh Paola mencuri cermin ajaib itu. Paola akhirnya mengaku sambil meminta ampun. Berto yang sangat geram mengatakan bahwa Paola iri pada ketenarannya hingga melenyapkan cermin itu. Paola cuma menangis dan bilang bahwa sebenarnya ia mencintai Berto. Berto tidak peduli. Karena cermin itu sudah lenyap, ia kemudian membunuh Paola.



Hari-hari Berto kembali seperti semula. Berwajah jelek dan tidak punya teman.
Gadis-gadis cantik itu hanya memacari tubuh Berto, bukan dirinya. Berbeda dengan Paola Si Buta yang tidak bisa melihat wajah orang yang dicintainya.
Sayang sekali gadis itu telah mati, padahal cintanya abadi.
Berto mulai gila, ia tidak bisa melepaskan diri dari bayang-bayang Paola.
Kini, Berto hidup di pinggir jalan sebagai gelandangan. Setiap ada gadis buta melintas, Berto mengejarnya seperti anjing gila.

Recap:
Tragis kan nasib Noberto?
Kalian pasti masih bingung kenapa gue suguhkan kisah ini.
Ketampanan & kecantikan yang kalian miliki adalah ‘cermin ajaib’ Berto. Mudah membuat orang terlena tapi suatu saat akan hilang.
Berto kehilangan cerminnya sama seperti lelaki tampan/wanita cantik yang rambutnya memutih alias mulai tua. Jangan biarkan orang lain mencintai tubuhmu, tapi pastikan mereka melirik ‘your own personality’

So, masih adakah yang mau menyalah-gunakan ketampanan/kecantikan?
Inget lho, kerupawanan-mu adalah cerminnya Berto

Best Blogger Tips

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Twitter Bird Gadget Important Note:-